TIMIKA | Ikatan Kerukunan Keluarga Maluku (IKEMAL) Kabupaten Asmat, Papua Selatan, pada Senin, 15 Mei 2023, menggelar puncak peringatan Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura yang ke 206 tahun.
Peringatan perjuangan Pattimura itu dilaksanakan di Lapangan Yos Sudarso, Distrik Agats dan dihadiri Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asmat serta berbagai suku bangsa yang berada di Asmat.
Peringatan ini mengangkat tema ‘Katong Satu, Katong Kuat’ yang berarti ‘Kita Satu (Bersatu), Kita Kuat’.
Sekretaris Daerah (Sekda) Absalom Amiyaram yang mewakili Pemkab Asmat dalam peringatan tersebut menyampaikan ucapan selamat kepada masyarakat Maluku dalam memperingati Hari Pahlawan Nasional Pattimura.
Thomas Matulessy atau yang dikenal sebagai Kapitan Pattimura, pada 206 silam menorehkan sejarah perjuangan untuk menggapai kemerdekaan dan membebaskan diri dari penindasan kaum penjajah pada masa itu.
“Dengan semangat, Pattimura merupakan sosok inspiratif dan pemberani, yang mampu mengusir penjajah dengan mengorbankan jiwa dan raganya untuk turut memperjuangkan sebuah kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia, khususnya mengusir penjajah di tanah Maluku,” kata Sekda.
Karena itu, pada peringatan Hari Pattimura tersebut Sekda berharap roh dan jiwa Pattimura akan terus hidup bagi generasi Pattimura muda yang berada di tanah Asmat.
“Jadilah Pattimura yang tangguh, inspiratif, di zaman yang telah maju ini, serta turut mengambil peran dalam membangun Kabupaten Asmat yang kita cintai ini, serta mendukung program Pemerintah Kabupaten Asmat baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan berbagai bidang lainnya,” kata Sekda.
Ia juga berpesan kepada Pattimura muda agar selalu menjaga kekompakan dalam kebersamaan, serta hidup berdampingan menjaga persaudaraan antar etnis maupun suku bangsa lainnya, terutama dengan suku Asmat.
Sementara itu Ketua Panitia, Yanuarius Silubun, dalam kesempatan yang sama menyampaikan agar orang Maluku di momen Hari Pattimura tersebut dapat saling menjaga dan menatap kehidupan kedepan dengan baik dan aman.
“Obor Pattimura ini pertanda bahwa kami orang Maluku selalu ada, obor Pattimura ini hadir sebagai obor perdamaian, sehingga mari kita jaga dan rawat budaya dan adat istiadat kita,” pungkas Yanuarius.
