Promo

Andai Sa Tau (Cerpen Papua)

Andai Sa Tau (Cerpen Papua)
930 x 180 AD PLACEMENT

Sambil duduk duduk berkelompok menikmati kue bakwang dan es lilin pagi itu, seperti biasa, yang punya uang lebih yang harus membayar. Tradisi ini sudah berjalan turun temurun sejak aku di smp. Hal itu terbawa sampai di SMA. Kebetulan sebagian teman teman akrab di smp dulu, sama sama masuk di sma yang sama, sesuai perjanjian kita dulu. Obrolan pun mengalir kesana kemari, sambil menunggu lonceng tanda istirahat usai.

Saat ini di tahun ajaran baru, tahun keduaku di sma tercinta. Seperti biasa pula, tahun ajaran baru, sekolah menerima pendaftaran siswa baru. Seperti biasa pula hal ini tak luput dari perhatian dan pembahasan kami kaka kaka kelas (kelas 2 ). Mulai dari mulai pasang aksi, pasang target dan adu-aduan kira kira siapa yang bisa mendapatkan ade baru (istilah kami untuk pacar baru ).

Aku tidak fokus dalam proyek (hehe proyek) ini karena menyadari siapa sih diriku, dibandingkan teman teman yang punya tampang oke, bekingan orang tua yang lumayan, dibandingkan aku, anak seorang pegawai harian di sebuah intansi pemerintah, tentu jauh berbeda. Namun itu semua tidak membuat kuper dan minder. Percaya diri yang ditanamkan orang tua dan patuh pada agama serta rajin belajar membuat aku mendapat tempat khusus di mata kawan kawan lainnya.

Hari ini hari ketiga penerimaan siswa baru, tanpa sengaja pandanganku terpaku pada seorang gadis manis yang malu malu, masih berpakaian smp. Siswa baru nih, begitu pikirku. Naluriku sebagai KK kelas membawa langkahku mendekat, seolah ingin menunjukkan bahwa… nih akulah kakak kelas…

930 x 180 AD PLACEMENT

Ah langkahku terhenti, naluri kk kelas ku sirna seketika menjadi ciut dan grogi, ketika dari kejauhan kulihat ade manis ini segera meninggalkan sekolah dengan pengawalan dua orang berpakaian coklat, menaiki sebuah mobil sedan berplat nomor merah dengan hanya dua angka.

aih… anak bos..rupanya.

Aku seolah tersadar, ke sekolah terkadang leften (istilah kami untuk menungggu kendaaraan bak terbuka yang bisa kami naiki secara gratis). Kadang belum makan tapi memaksakan diri masuk sekolah, demi mengejar impian, ini dan itu tidak punya… ah..

Sejak hari itu ade manis ini jarang terlihat lagi, akupun berusaha melupakan kejadian singkat ini, Namun entah mengapa, asa didada ini mulai bercampur aduk, ingin tau, dan sedikit kekaguman tentang ade manis itu, rambut keriting ikal-ikal, sedikit kemerahan, terurai ke bahu… hmmm… manis betul…hayalan ku melambung kelangit ketujuh.

930 x 180 AD PLACEMENT

Bulan pun berlalu, suasana belajar mengajar pun sudah berjalan seperti biasa. Dari beberapa teman akhirnya aku tahu, ade manis yg dulu datang mendaftar itu adalah anak seorang pembesar di kotaku.

Aihh… su kaya, ortu bos, cantik lagi..
Terkadang kami berpapasan di kantin sekolah.. aku coba melempar senyum penuh wibawa..
ahh dia tertunduk malu…..
ahhh… ade…. ko bikin kk pikiran kaco.

Semua berjalan apa adanya, di tahun ketiga, akupun dinyatakan lulus dgn nilai yang lumayan, dan bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa, sungguh aku sangat beruntung. Andai saja nilaiku rendah, mungkin kuliah hanyalah hayalan semu.
kisah ttg ade manis tadi sudah kulupakan, karna aku tau siapa diriku dan siapa dia.

ah sudahlah daripada nanti aku kecewa setelah terlanjur berharap… bijaksana bukan ?
jujur saja andai aku ini kaya, anak orang berada dan punya tampang. mungkin ade manis tadi bisa menjadi milikku saat ini.

930 x 180 AD PLACEMENT

Tujuh tahun sejak aku melanjutkan kuliah ke pulau sebrang…. (kuliah 7 tahun karna banyak hambatan). akupun pulang ke daerah asal, karena ibuku yg sudah sakit sakitan. Kuputuskan meninggalkan kuliahku dan segala cita-citaku, demi menemani ibu tercintaku, bagiku dialah orang terpenting dalam hidupku.

Di suatu suatu sore yang indah, ketika habis pulang dari kios beli gula, aku seolah olah melihat sosok yg tak asing dibenak ku.
ahhh..ternyata.. itu ade manis yang dulu itu…….. waw..

Aku yang sudah 7 tahun merantau, sudah cukup berpengalaman, toh sempat grogi..hehehe. Tambah manis, cantik, sexy ahhh. kuperhatikan lagi dia menggendong seorang bayi mungil sambil berdiri mungkin menunggu orang atau apa.

Kuberanikan diri mendekat
ade rina ka ? sapaku.
io..ini…….ini….ini kk markus toooooo, ucapnya dgn mata berbinar binar..
io… betul ade..ucapku sambil mencoba menguasai diri
ini ade pu anak? ade su nikah ???tanyaku
sudah kk, begitu jawabnya
tiba tiba dia menoleh.. berujar sambil meneteskan air mata
kk pergi kuliah tra kastau ee…trada kabar kabar ka, tong tunggu lama sampe…sombong ehhh

sungguh mati…kalimat itu seperti petir menyambar persis di jantungku. Jadi ?? selama ini dia juga naksir padaku ??? jadi itukah arti senyum manis malu malu dan tertunduk ketika di kantin sma dulu ?

ahh kenapa aku terlalu bodohh ???? ahhhhhhhhhh
======
ini adalah cerita rekaan semata, jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, mohon maaf sebesar besarnya
2009-04-27, rudolfo

930 x 180 AD PLACEMENT
Promo